Amerika Serikat yang merupakan negara Adidaya di dunia ini tampaknya bisa mengalami kebangkrutan karena dana perang yang dikeluarkan di Libya sangat besar. Perang yang berlangsung di Libya untuk menantang Moamar Khadafi menyebabkan negara negara sekutu harus mengoceh dana yang diperkirakan oleh Ahli keuangan Negara sekutu tersebut menyatakan bahwa adanya kemungkinan dapat bangkrut karena perang tersebut.
Amerika dikabarkan telah mengeluarkan dana sekitar Rp 850 Miliar hanya dalam hari pertama dan untuk selanjutnya Amerika Serikat diperkirakan memerlukan nilai 10 kali dari biaya yang pertama dikeluarkan. Petinggi bank AS mengungkapkan bahwa kebangkrutan semakin mendekati AS dan jika hal tersebut terus berlanjut maka AS akan mengalami krisis finansial kembali di waktu yang akan datang.
Presiden Bank Sentral AS Richard Fisher memperingatkan hal tersbeut melalui Pidatonya di Jerman, Fisher menjelaskan secara tidak langsung bahwa perang yang ada di Libya telah menyebabkan harga minyak semakin meningkat sejak dilangsungkan. Menurut Fisher kelangsungan perang ini akan membutuhkan biaya lebih banyak lagi untuk berperang bersama dengan pasukan pemberontak penentang Khadafi.
Sebelum terjadinya perang di Libya ini, Departemen Pertahanan negara AS yang bermarkas di Pentagon telah menyerukan perlunya melakukan penghematan dalam pengembangan senjata baru dan pembelian senjata baru agar dapat mengurangi biaya maintainaince peralatan tersebut.